zwani.com myspace graphic comments

SeaRch

JOGER

JOGER

TEMPAT BELANJA
JOGER

Kalau anda sudah pernah ke Bali, tapi belum pernah ke tempat yang terkenal ini. Berarti ada yang belum lengkap dengan jalan-jalan anda di Bali. Ya, Joger kini telah menjadi pilihan banyak wisatawan lokal yang sedang berlibur di pulau cantik ini.

Joger : pabrik kata-kata. Tidak salah memang banyak orang menyebutnya begitu. T-shirt yang diproduksi Joger memang berisi kata-kata yang lucu, “nyeleneh”, nakal dan membuat orang menjadi penasaran akan maknanya.

Kenapa namanya Joger sih? Menurut pemiliknya, Joseph Theodorus Wulianadi, yang cukup lama tinggal di Bali dan pernah berprofesi sebagai tour guide ini, nama Joger diambil dari gabungan namanya sendiri dan sahabatnya “Gerard”. Modal untuk memulai usaha ini didapat dari hadiah pernikahan Bapak Joseph di tahun 1981 dari Bapak Gerard.

Kini tiap musim liburan atau ngga, toko T-shirt yang satu ini selalu ramai dan bikin macet kawasan jalan Raya Kuta, belakang Supernova. Oh ya letaknya itu sangat strategis dekat dengan pusat keramaian Kuta, cuma kadang-kadang masalahnya parkir mobil yang susah, apalagi kalau musim liburan.

Sebelum masuk pintu, anda akan disambut tulisan-tulisan garing seperti “Ini tembok Joger, bukan tembok Berlin”. Ketika masuk, makin banyak kata-kata garing yang anda temui. Lihat saja di beberapa merchandise kecil, Joger menulis “Milik pabrik kata-kata Joger, Kuta, Balinesia yang tak terpisahkan dari Indonesia. Okay?”. Mungkin seperti Jumat Kumat di ID-Gmail yang punya tagline, GARING adalah FEATURE.

Mr. Joger (yang punya) memang kreatif. Sangat kreatif. Ia menerapkan marketing terbalik. Maksudnya, ketika banyak produsen berlomba-lomba menjunjung tinggi produk mereka lewat iklan-iklan di media cetak atau elektronik, maka Joger berbeda. Dengan jelas, Joger menulis “Joger jelek, Bali bagus, Joger jelek, Bali cantik”. Satu hal lagi, anda tidak diperkenankan untuk membeli banyak. Aku tidak tahu, banyak dalam arti mereka seperti apa. Karena aku tidak menemukan apa arti kata banyak yang dimaksud Joger di kertas-kertas yang menghiasi ruangan.

Yang jelas, wisatawan lokal yang berkunjung ke Bali rasanya tidak lengkap jika tidak membawa oleh-oleh khas Joger. Sayangnya, Joger hanya buka sampai jam 6 sore WIT. Mungkin tidak menjadi masalah berarti untuk para wisatawan domestik. Mereka berlibur di Bali, tidak seperti aku, bekerja! Hehehe…

Produk teraneh di Joger, adalah Jam mundur. Katanya, dibuat khusus untuk orang-orang yang berpikiran maju. Harganya tidak terlalu mahal, dengan 65 ribu rupiah, anda bisa mendapatkan satu jam dinding yang berjalan mundur. Sungguh sebuah terobosan yang gila dan nyeleneh!

Untuk menangkal serangan maling, Joger juga punya kata-kata seperti “Dilarang maling!, karena TUHAN, kan ada di mana-mana!” yang disertakan dalam tiap produk. Entah, kata-kata itu berkhasiat apa tidak.

Jadi, jangan lupa untuk mengunjungi Joger jika pergi ke Bali. Karena belanja tidak belanja, tetap thank you. Begitu tagline yang diusung Joger. Jika tidak punya cukup uang untuk berbelanja, berburu stiker saja sudah cukup murah.